Semoga kata - kata ini berarti. Bagi Temanku yang kukasihi, Cinta sepertinya hanya pantas untuk Sang Pencipta saja. Selebihnya yang tersisa akan kuberikan seutuhnya untuk mu.
Sunday, May 30, 2004
Lazy on the sunday afternoon
Udahlah lagi males membahas teori teori gitu, soalnya masih banyak teori yang harus dipelajari buat ujian besuk.Mumpung minggu mendingan nyantai dulu dengerin jazz di KLCBS
,Sambil nunggu gorengannya Roni..........
Lama banget sih belinya, kok nggak nyampai - nyampai.
Friday, May 28, 2004
ah kecewa nih kecewa.......
Ehm berat juga ya kalo diberi otoritas memegang nasib seseorang,jangan - jangan kita nggak obyektif dan salah salah bisa bikin rusak masadepan bersama.Entah gimana tuh kejadiannya, padahal salah seorang yang paling baik kemampuannya sudah kelihatan gitu, dan hampir sepakat untuk gabung bersama kami, tapi kok malah bikin kecewa gitu ya...
Ternyata memang susah nyari orang yang benar - benar berkomitmen. Udah deh eliminasi aja......(kecewa nih)
Siap berperang nggak nih nanti. Udah capek plus hati uring - uringan.....?
Ini radio ilegal ya mas?
Oke deh memang kemarin sempet juga bikin kesel sama petugas pengawas frekuensi(masak iya sih?), Lha mau gimana lagi, masak kami nggak diberi ruang gerak buat kreatif dikit, itung - itung eksperimen gitu, lagian ujung - ujung nya juga bisa bikin indonesia lepas dari cap "konsumen setia" (tanpa bisa berusa bikin sesuatu sendiri yang orisinil).
gimana lagi.......
memang ilegal sih
sorry pak
Do you say good bye... I say hello
Segala yang aku katakan tentang cinta aku tak bisa memaknainya, itu bukan sekedar perasaan yang bisa saja sulit untuk dilontarkan tetapi juga sangat sulit untuk diuraikan artinya bahkan sekarang eksistensinya pun sering di pertanyakan.
Pernah suatu ketika aku mencoba mengatakannya tetapi segera saja teredam oleh bias yang segera saja mengaburkan maknanya. Mungkin yang aku katakan itu hanyalah sebuah pernyataan atau lebih tepatnya pertanyaan yang tanpa terasa aku memaksa untuk mendapatkannya...sebuah jawaban.
Kurasa itupun hanya bisa dimengerti dan dicermati dari sebuah kebodohan dan kecerobohan kemudian segera dipahami setelah itu tak memiliki lagi suatu arti, rasanya hambar dan tak terasa.
Sebenarnya hanya masalah bagaimana untuk menjaganya.
Yang kurasakan kini hanya detak jantungku dan hembusan nafasku dalam - dalam, masih saja aku tidak mengerti dan aku tidak mencoba untuk memikirkannya karena neuron dan dendron tidak bekerja di kawasan itu.
Thursday, May 27, 2004
Kampus Mahasiswa SOK
Saudara yang budiman, kebanggaan pada kampus ini bolehlah jadi cerminan seberapa teguh hati kita untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi yang banyak orang SOK ini. Apalagi kalau dosen sudah pada sepakat bahwa pendidikan yang di upayakan haruslah yang paling bermutu (?). Tetapi kebermutuan tidak akan menjadi daya tarik kampus ini kalau kebermutuan yang diupayakan tidak memenuhi selera bermutu yang ada di negri - negri yang lebih dahulu menerapkan sistem bermutu....Nah ...nah ini yang jadi gara - gara ...........................Seperti apa sih gerak langkah kita dalam mencari ilmu???
Sebenarya sering terselip pertanyaan di benak saya, apakah kita ini sudah benar benar tahu bahwa kita ini mahasiswa yang seharusnya berjiwa dan bertingkah laku seorang mahasiswa. Sepertinya kita semua harus dibangunkan baik dosen dan mahasiswanya bahwa kita selama ini masih memegang teguh prinsip alon - alon waton kelakon . Lalu Acelerated learning yang di berlakukan di kampus tercinta ini sudahkah memenuhi standar bonafid atau malah hanya mencerminkan kemalasan baik dosen maupun mahasiswa?.............................ehm....entahlah biar penghuni gedung para dewa saja yang menjawab, karena soal keputusan mereka dan nilai baik atau buruk yang menyertainya di luar jangkauan pemahaman saya.
Tragedi Benzena
Teman kita yang satu ini mahasiswa yang cukup berpotensi sebenarnya, karena gravitasi di kampus kita memang lumayan gede, tetapi karena adanya suatu gaya pelawan yang tidak diketahui asal usulnya akhirnya menghasilkan resultan potensial yang nyaris nol.
Kalo Cuma masalah nilai ujian, Teman kita ini sempat mendapatkan nilai terendahnya 73 untuk semua mata kuliah yang diambilnya kecuali Dasar sistem kontrol yang keluarnya lebih akhir dan memang sudah ditakdirkan untuk puas dengan nilai sama rata dengan seisi kelas elektro lima. Tetapi alangkah mlongonya alias syok setengah mati ketika nilai - nilai UAS yang tidak sempat dilihatnya itu bisa bikin benzena alias rantai karbon melingkar di lembar transkripnya.
Sungguh saya pun sebagai wartawan lepas dari tabloid ini turut prihatin dan menyesalkan peristiwa tersebut, dan anggota redaksi pun sempat ndonga mudah mudahan hal semacam ini tidak terulang lagi.
Berdasarkan penyelidikan tim pencari fakta yang kami bentuk telah mendapatkan hasil bahwa terjadinya insiden benzena tersebut tak lain dan tak bukan adalah karena adanya suatu rasa disharmonis yang disebabkan adanya suatu filter yang meredam frekuensi - frekuensi harmonisa. Dan menurut tim pencari fakta kami, teman kita ini tergolong kurang beruntung, karena Ia tidak hanya ndablek tapi juga tidak bisa berstrategi dan mengikuti kemauan zaman yang kata penyair besar jawa Ronggo Warsito adalah zaman edan. “Sebenarnya prinsip yang harus di pegang dalam mencari suatu penilaian (entah valid dan bonafid atau tidak--pen) yang penting adalah dapat nilai A kompetensi adalah nomor dua..............Begitu seharusnya”, kata salah seorang responden kami yang kami temuai di sekitar jalan telekomunikasi. Berbeda dengan yang lain teman kita ini malah berprinsip “Rawe - rawe rantas malang - malang putung..........committed to you ”.Pokonya lulus berkompetensi adalah prinsipnya yang ingin jadi ilmuwan tapi nggak kesampaian ini.
Ya..... kalo begitu menurut hemat kami, para wartawan, teman kita bisa lulus lebih lama dari target yang telah di canangkan para dewa - dewa di gedung rektorat..............
Ehmmmmm..............................................”Yang penting berkompetensi”, ..............................OH YA??!!
Monday, May 24, 2004
Bertanyalah padaku hari ini kekasih!!
Aku di buai di alam mu
engkau bersandar di bahuku
aku bertanya
engkau menjawab lebih dari yang ku tahu
tentang surga dan kedamaian didalamnya
engkau cahaya
kau katakan sebuah darma
dan kau memaknainya
Bingkai kanvas indah
coretan kuas keluar batas
mengambang diatas kanvas
garis warna redup menghilang
Diatas kanvas itu paralel tiga warna
lalu pelukis menyiram warna merahnya
keluar batas bingkai
warnanya keluar batas bingkai
mengambang seakan hilang
coretan yang satu itu sebuah bayang - bayang
"itu untuk kamu saja"
aku lantunkan kata - kata
aku tiada sangsi
sebuah puisi kata - kata mati
aku tida bicara
kau bagai samudera
aku tenggelam di dalamnya
kilauan mutiara bercahaya
sebuah kata berarti
kau sebut itu janji
lalu kutemukan namaku
dan kau dapatkan jiwamu
Posted by: abdul / 8:47 AM