Wednesday, November 08, 2017

PERJALANAN SPIRITUAL SEORANG PROFESOR YG PERLU KITA RENUNGKAN


Tulisan Rektor ITS, Prof Joni Hermana di wall FB nya
..
    
Dulu dikala aku kecil, aku sll  mendpt peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA

Semua merasa senang, ibu & ayah pun sll memelukku dg bangga.  Klrg  sgt senang melihat anaknya pintar & berprestasi.

Aku masuk perguruan tinggi ternama pun, tnp  embel2 test.

Org tua & teman2 ku merasa bangga thd diriku.

Tatkala aku kuliah IPK ku sll 4 & lulus  dg predikat cum laude.

Semua bahagia, para rektor menyalami ku &  merasa bangga memiliki mahasiswa spt diriku, jgn ditanya ttg org tua ku, tentunya mrk org yg paling bangga, bangga melihat anaknya lulus dg predikat cum laude. Teman2  seperjuangan ku pun gembira. Semua wajah memancarkan kebahagiaan.

Lulus dr perguruan tinggi aku bekerja disbh perusahan bonafit. Karirku sgt melejit & gajiku sgt besar.

Semua pun merasa bangga dg  diriku, semua rekan bisnisku sll menjabat tgn-ku, semua hormat &  mnghargai diriku, teman2 lama pun sll menyebut namaku sbg slh satu org sukses.

Namun ada sesuatu yg tak prnh kudptkan dlm perjalanan hidup ku slm ini. Hatiku sll kosomg & risau. Perasaan sepi sll memghantui hari2ku. Ya..aku terlalu mengejar duniaku & mengabaikan akhiratku. Aku sedih...

Ketika aku berikrar utk berjuang bersama barisan pembela Rasulullah saw &  ku buang sgl title keduniaanku, kutinggalkan dunia ku utk mengejar akhirat & ridhaNya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia spt berbalik. Ku putuskan utk mrantau &  memilih mempelajari ilmu Al-Qur'an & hadist & kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.

Semua org mencemooh &  memaki diriku. Tak ada lg pujian,  senyum kebanggan, peluk hangat dll. Yg ada hanyalah cacian.

Terkadang org memaki diriku, "buat apa sekolah tinggi2 kalau akhirnya masuk pesantren.
Dia itu org bodoh..! Udh punya pekerjaan enak ditinggalin...

Berbagai caci & maki tertuju pd diriku, bahkan dr  klrg yg tak jarang membuat diriku sedih....

"Apa ada lulusan perguruan tinggi terkenal masuk pondok tahfidz..?  Ga sayang apa udh dpt kerja enak, mau makan apa & dr mana lg..?

Kata mereka..

Ya, pertanyaan2 itu trs menyerang & menyudutkan diriku.

Hingga suatu ketika..

Ketika fajar mulai menyingsing ku ajak ibu utk shalat berjamaah di masjid, masjid tmpt dimn aku biasa mnjd imam.

Ini adalah shalat subuh yg akan sll ku kenang.

Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. " Allaaahuu akbaar"
ku agungkan Allah dg seagung2nya.

Ku baca doa iftitah dlm hati ku, berdesir hati ini rasanya....
Kulanjutkan membaca Al-Fatihah,
Bismillahirrahmaanirrahiiim, (smp disini hati ku bergetar ), ku sebut namaNya yg maha pengasih & maha penyayang..

Alhamdulillahirabbil alamiin...
 Ku panjatkan puji2an utk Rabb semesta alam..

Kulanjutkan bacaan lamat2, ku hayati surah al-fatihah dg seindah2nya tadabur, tnp terasa air mata jatuh membasahi wajahku....

Berat lidah ku utk melanjutkan ayat, Arrahmaanirrahiim,
ku lanjutkan ayat dg nada yg mulai bergetar....

Malikiyaumiddin, kali ini aku sdh tak kuasa menahan tangisku.

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin,   "yaa Allah hanya kpdMu lah kami menyembah & hanya kpdMu lah kami meminta pertolongan."
 Hati ku terasa tercabik2,  sering kali diri ini menuntut kpd  Allah utk memenuhi kebutuhanku, tp  aku lalai melaksanakan kewajibanku kpd-Mu.

Smp lah aku pd  akhir ayat dlm surah Al-Fatihah. Ku seka air mata &  ku tenangkan sejenak diriku.

Selanjutnya aku putuskan utk  membaca surah Abasa'. Ku hanyut dlm bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali. Bacaan trs mengalun, hingga smp lah pd ayat 34. Tangisku memecah sejadi2nya.

Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih...

Tangisku pun memecah, tak mampu ku lanjutkan ayat tsb, tubuhku terasa lemas....

Stlh shalat subuh selesai, dlm perjlnan plg, ibu bertanya : "mengapa kamu menangis saat membaca ayat tadi, apa artinya..?"

Aku hentikan langkahku & aku jelaskan pd ibu. Kutatap wajahnya dlm2 & aku berkata :

"wahai ibu..
Ayat itu mnjelaskan ttg huru hara padang mahsyar saat kiamat nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya...

Ibunya...
Bapaknya..
Istri & anak2nya..

Semuanya sibuk dg urusannya masing2.

Bila kita kaya org akan memuji dg  sebutan org yg berjaya...,

Namun ketika kiamat trjd apalah gunanya sgl puji2an manusia itu....

Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan aku..

Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air matanya...

Ku lanjutkan, "Aku pun takut bu bila dimahsyar bekal yg ku bawa sedikit.."

 Pujian org yg ramai slm bertahun2 pun kini tak berguna lg...

Lalu knp org beramai2 menginginkan pujian & takut mendpt celaan. Apakah mrk tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak...?

Ibu kembali memelukku &  tersenyum. Ibu mengatakan, "betapa bahagianya punya anak spt dirimu..."
Baru kali ini aku merasa bahagia, krn ibuku bangga thd diriku.

Brbagai pencapaian yg aku dpt dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun baru kali ini pelukan itu sgt membekas dlm jiwaku.

Wahai manusia sebenarnya apa yg kalian kejar..?
Dan apa pula yg mngejar kalian..?
Bukankah maut semakin hari semakin mndekat...?

Dunia yg menipu jgn smp menipu & membuat diri lupa pd negeri akhirat kelak...

Wahai saudaraku,
 apakah kalian sadar nafas kalian hanya bbrp saat lagi..?

Seblm lubang kubur kalian akan digali..
Apa yg aku & kalian banggakan dihadapan Allah &  RasulNya kelak...?

Wallahua'lam..

Wednesday, September 20, 2017

田馥甄 Hebe Tien 《小幸運》


Menjadi perempuan 💕

Menjadi perempuan 💕
"Nduk, perempuan kalau sudah menikah itu harus nurut sama suami."
"Selagi suami mu tidak melanggar syariat, maka mematuhinya adalah syarat."
Kamu tau apa pesan nenek mu dulu ?
Tanya ibu
Apa, bu?
Menjadi perempuan itu, ketaatanya adalah rumah. Ikhlasnya adalah pintu yang penuh berkah. Jika perempuan tidak memiliki keduanya, maka tak ada seorang pun yang mampu meninggalinya dengan betah.
Maksudnya, bu?
Yang dengan taatnya, ia berharap ridho Allah dengan ridho suaminya. Ia takut berbuat demikian dan demikian, apalagi jika itu tanpa sepengetahuan suaminya. Kemudian, yang dengan ikhlasnya ; ia selalu menjadi perempuan yang mudah bersyukur. Tidak mengeluh apalagi menuntut.
Bu.. "Mataku pun mulai berkaca"
Jadilah kelak kamu seorang istri yang jika dipandang suamimu meluberkan lelah, meluluhkan penat. Jangan mendebat suami, jangan pula berbicara dengan nada yang lebih tinggi dari suamimu
Aku mengusap kedua mata yang mulai berembun
Betapa banyak sekarang laki laki mencari seorang istri hanya berdasarkan rupa juga gelar yang tinggi. Padahal, saat sudah terjun nanti, kepatuhan istri adalah nilai pokoknya. Percuma jika cantik tapi tidak bisa menjaga hati hingga dengan mudah membangkang dan menomor duakan suami, percuma pula jika pendidikan tinggi namun tidak bisa menjalankan peran seorang istri, hingga tercecerlah perhatiannya kesana-kasini
Lalu, bu.. Bagaimana kita menepis takut, bahwa 'benarkah laki-laki itu akan baik untuk kita?' Terlepas dari, kita sudah berusaha sebaik mungkin memantaskan diri menjadi sebaik-baiknya perhiasan bagi suami nanti.
Nah, itu : carilah laki-laki yang karena ilmunya menumbuhkan ketakutan pada-Nya. Hingga dengan begitu, lisan dan tangan tidak akan mudah menyakiti. Namun untuk ini akan terlihat ketika ia membawa bahterai cintamu nanti
Yang tertepat : carilah laki-laki yang lebih memilih menemui walimu dari pada menggandengmu pada saat belum halal, karena dengan begitu ia paham betul tanggung jawab sebagai seorang laki-laki yang baik.
"Anak ku, jangan mudah jatuh hati"
kelak jika kau menikah kau take harus jatuh cinta karena cinta bisa dibangun, tapi pastikan kau memilihnya karena iman dengan begitu saat rumah tangga mu dirundung duka. Diterpa lara kau tetap mampu melewati dan mensyukurinya
Kata-kata itu tertanam begitu hebat untuk anak perempuan yang sedari tadi menahan sesak
Yang sedang belajar menjadi calon istri dan ibu yang baik.