Sunday, November 21, 2010

VietNam Trip

Kok bisa-bisanya aku nyampe Vietnam

Mumpung lagi di Bangkok, dan mumpung enter and stay privilege (bebas Visa ke Bangkok) udah mo expired maka aku pun  merencanakan ke Vietnam. Dan alhamdulillah semuanya ini serba kebetulan sampai-sampai aku benar-benar bisa ke Vietnam.
Jadi ceritanya begini, aku kan di Bangkok kerjanya gak pake visa kerja, dan biar gak mondar mandir akhirnya aku apply tourism visa yang 3 bulan berlakunya.

Tiga bulan berlakunya ini maksudnya, stempel visa di pasporku bisa digunakan untuk datang, dan tinggal di Thailand sejak pertama kali visa itu di cap di pasporku, tapi ijin tinggalnya nggak 3 bulan melainkan hanya dikasih 2 bulan, dari pertama kali petugas imigrasi di bandara Thailand (Suvarnabumi: Suwarnabum) ngasih cap di pasporku sampai 2 bulan kemudian. Nah untuk mendapatkan izin masuk yang baru tanpa ngurus visa, maka aku harus keluar dari Thailand sebelum visaku expired, trus masuk lagi ke Thailand, metode ini disebut visa run. Nah, tau sendiri kan aku ini orang yang serba bikin planning, maka jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Bangkok aku sudah siapkan tiket PP ke Jakarta, biar dapat harga yang murah.
So, aku jadi mikir, bagaimana kalau aku re-route aja tiketku yang ke Jakarta itu aku rubah ke Vietnam, entah ke Hanoi atau ke Saigon, suruh bayar tambahan pun gak papa deh. Eh, ternyata Air asia gak bisa melayani re route, gak bisa re schedule (bisa ding tapi bayar 300 ribu). So, rencan mo ke Vitnam agaknya harus di tunda untuk sebulan setelahnya.
Te..tapi...!!! pas seminggu sebelum aku mo ke Jakarta, gunung Merapi di Jawatengah-DIY itu meletus, bahkan CNN pun memberitakannya dan televisi di Thailand juga memberitakan musibah itu. Akhirnya banyak penerbangan ke Yogyakarta, Solo, Jakarta di cancel. Hm.. untung lah malam itu penerbangan Airasia di cancel. Bayangkan saja, aku tuh sebelumnya gak pernah pake Airasia, puluhan kali aku terbang naik garuda atau sriwijaya aku selalu last minute passenger, 30 menit atau lebih parah lagi 15 menit kadang nekat check in, sambil di marah-marahi ama petugas counter check in nya, dan pernah diancam ditinggal pesawat.. (yah itu effect buruk dari benci menunggu), nah aku nyampe di bandara Suvarnabumi juga 30 menit sebelum flight.. ckckc... udah bisa dibayangkan aku bakal nggak diterima checkin. Untunglah, alhamdulillah banget pas aku check di daftar pesawat dan tempat check in nya ternyata penerbangan ke Jakarta di CANCEL.. agak panik sebenarnya, tapi aku langsung dapat ide, bagaimana kalau aku reroute ke VIETNAM!!.. VIETNAM aku datang !! hehe.. lebay.
So, mampirlah aku ke counter ticketing Airasia.. wuih.. disana udah pada ribut kalang-kabut, mbak-mbak yang cantik-cantik itu dah pada mrengut (cemberut) dimaki-maki penumpang yang batal ke Jakarta, kebanyakan orang Indonesia. Tau sendiri wanita Thailand, terutama yang di Bangkok, wanita bangkok, wanita siam wanita champa, hampir nggak ada yang nggak cantik, manis, murah senyum dan baik hati (hehe.. lebay lagi, dan emang begitu kok) tapi, malam itu, wajah mereka pada cemberut karena dimaki-maki ama para penumpang yang gagal ke Jakarta. Tapi tidak buat aku. Aku malah senyum – senyum. Cewek Airasia yang sangat manis, tapi cemberut dan dipaksakan senyum itupun menyapaku, dan aku balas dengan senyum juga, dan aku jelaskan masalahnya trus aku minta re route. Tetapi itupun nggak bisa. Hm.. parah juga nih. Akhirnya aku suruh dia telpon managernya, dan managernya mengusulkan tiketnya di ganti dengan credit yang bisa digunakan untuk beli tiket lagi, dengan tujuan manapun asalakan harganya sama atau kurang dari kredit yang aku miliki, kalau kreditnya sisa, bisa aku pakai untuk beli tiket lagi.Wuih.. mantab.
Dan ternyata harga tiket Bangkok-Saigon PP masih memberiku sisa 900 ribu Rupiah.. hahaha... ini lah yang namanya doa dijawab Allah, sudah dapat piknik ke Vietnam gratis, masih dapat uang saku 900 ribu pula.. alhamdulillah. Berangkatlah aku ke vietnam 2 minggu setelhnya. Bisa banyak waktu buat cari-cari informasi tentang Ho Chi Minh City. lucky me..!!

Catatan jalan-jalan ke Saigon (Ho Chi Minh city)

Penerbangan dari Indonesia ke Vietnam paling muran dengan Airasia, dari Jakarta ke Saigon. Kebetulan aku ambil start dari Bangkok. Air Asia selain membuat hub di Kuala Lumpur juga membuat hub di Bangkok. Beruntung sekali aku dapat pekerjaan di Bangkok, bisa merencanakan jalan-jalan ke banyak tempat.

Sebenarnya aku ingin mengunjungi semua negara didaratan Indochina ini (Vietnam, Kamboja, laos, Myanmar), mumpung berada di Bangkok, bisa melakukannya melalui jalan darat. Tapi dari beberapa referensi, melakukan jalan darat cukup memakan waktu dan tenaga, padahal aku hanya punya sedikit waktu, dan kadang harus menyiasati waktu agar dapat jalan-jalan agak lama.

Berangkat dari Bangkok ke Saigon melalui air port Suvarnabumi ditempuh kurang lebih satu jam. Bandara di Ho Chi Minh city adalah Tân Sơn Nht, tidak terlalu besar, mungkin sebesar airport di Surabaya. Karena Indonesa dan Vietnam memiliki hubungan diplomatik sesama anggota ASEAN maka tidak diperlukan visa untuk masuk Vietnam. Tinggal tunjukkan paspor kita ke petugas imigrasi di paspor check point dan kita dapat stempel visit and stay privilege selama 30 hari. Tidak ada urusan berbelit-belit. Singkat dan cepat.
Di pintu keluar kita akan diteriaki oleh karyawan stand penukaran uang, taxi, telepon seluler dll, sama lah seperti di semua bandara di Asia tenggara ini.  Dari pintu keluar kita bisa naik taxi, naik bis atau naik ojek. Naik taxi, taxi yang paling bisa dipercaya adalah Vinasun, warnanya putih dan mobilnya kijang Inova. Tarif taxi sekitar 140.000 VND (Vietnam Dong) atau sekitar Rp. 70.000 sedangkan kalau mau naik bis kita harus keluar dari pintu kedatangan internasional, trus berjalan kearah kanan ke terminal kedatangan penerbangan domestik. Di situ kita bisa menemukan bis dan tukang ojek. Naik bis sangat murah, mungkin sekitar 3000 VND, sedangkan naik ojek sekitar 20.000-30.000 VND. Waktu itu karena aku bisa claim taxi, maka aku naik taxi saja. Aku juga sempatkan beli SIM card. Aku pilih mobifone seharga 160.000 VND. Gak tau ini aku di palaki apa nggak, yang jelas pulsanya dibagi dua, 60.000 VND untuk panggilan dalam negeri dan 60.000 untuk panggilan internasional (kira-kira segitu deh karena aku agak lupa tepatnya). Lumayanlah buat telpon adikku di Semarang dan buat telpon teman-teman di Hanoi.

Untuk nginep, kita bisa cari di http://www.hostelbookers.com/ atau di http://www.hostelworld.com/  cari saja di daerah back packer jalan Pham Ngu Lao. Di daerah ini banyak banget hostel dan penginepan, pub dan tempat makan, tempat berkumpulnya bule-bule. Hostel atau penginapan sekitar 6-15 USD. Perlu di perhatikan dengan baik ketika memilih hostel, apakah sharing room atau tidak dan kalau sharing room biasanya tempat tidurnya model di barak-barak atau asrama yang menggunakan tempat tidur tingkat. 
Aku lebih suka menggunakan http://www.hostelbookers.com/ daripada http://www.hostelworld.com/  karena harganya lebih murah dan kadang nggak pakai komisi sedangkan yang hostelworld kita dibebani biaya 2 USD setelah DP 10% dari harga hotel. Banyak sekali ATM di vietnam yang bisa kita ambil pakai ATM mandiri atau ATM apapun yang ada logo visa nya. Pham Ngu Lao dekat dengan pasar Ch Bến Thành (Ben Thanh Market), dengan jalan kaki pun kita bisa kesana untuk beli souvenir.

Ho Chi Minh city kotanya asik, kerena dibangun oleh Prancis, banyak bangunan model eropa disana. Kita bisa bandingkan dengan kota Bandung yang banyak bangunan Belanda dan jalanan yang dinaungi pohon – pohon besar dan tinggi. Banyak taman di Saigon ini, sehingga kota ini terlihat lebih sejuk dan indah, walaupun polusi akibat jumlah sepeda motor sangat banyak. Jalanan di saigon atau ho Chi minh city ini memang sedikit ruwet karena banyak pemakai sepada motor yang menggunakan jalan agak ngawur, tetapi masih mending daripada jalanan jakarta yang bikin stres dan sakit hati.

Lebih enak di Ho Chi Minh city ini kita jalan kaki sambil memotret disepanjang jalan. Atau kalau mau ngojek, kita bisa tawar 100.000 VND-200.000 VND untuk keliling kota dari pagi hingga sore. Kita bisa minta city map ke petugas hostel sebagai petunjuk. Ada beberapa tempat yang bisa di kunjungi disana diantaranya:
  •  Reunification Palace, alamatnya di 135 Nam Ky Khoi Nghia Street, 9693272.
  • Ini sebuah gedung besar yang juga disebut sebagai Independence Palace. Dulunya presidential palace sebelum vietnam selatan jatuh di tangan vietnam utara.
  •  War Remnants Museum, alamatnya di 28 Vo Van Tan Street, 9302112, 9306325, 9305587.
  • Ini museum yang agak kecil tetapi dihalamannya banyak sisa-sisa peralatan perang peninggalan amerika, seperti tank, meriam, helokopter dll. Banyak orang amerika datang kesini foto-foto dan mengenang kekalahan mereka.
  • ·City Hall, letaknya di akhir Nguyen Hue Street. Dulunya bernama Hôtel de Ville sekarang di sebut sebagai People's Committee Hall. Kita nggak boleh masuk tetapi kita bisa foto-foto didepan patung  Uncle Ho (Ho Chi Minh). Tempat ini banyak digunakan buat foto2 pre wedding.
  • Museum of Vietnamese History, di pojok perempatan Le Duan Street dan Nguyen Binh Khiem dekat dengan kebun binatang dan botanical garden. Sangat sejuk dan nyaman buat duduk-duduk. Aku di museum ini ketemu dengan Pam Ngoc Tien, cewek seumuranku, tapi katanya kuliahnya nggak selesai selesai, haha.. ambil jurusan desain interior. Parah banget kita ngobrolnya karena dia nggak bisa bahasa Inggris (bisa dikit-dikit aja sih), untung aku punya penerjemah (tukang ojek ku hehe..) jadi kita bisa ngobrol lumayan lama dan asik :)
  • Kota-kota hehe... bisa mampir ke gereja jaman prancis dan didepannya ada patung Maria yang lumayan besar. Trus jangan lupa mampir ke kantor pos dekat gereja maria itu. Aku beli kartupos murah banget. 10 lembar cuma 6000 VND. Pokoknya buat jalan kaki di hari sabtu dan minggu pagi sangat menyenangkan disana, karena jalanannya pohonnya rindang rapat dan tinggi-tinggi, selain lingkungan kotanya juga lumayan bersih. Tapi sayangnya polusi dari knalpot sepeda motor sangat bikin kota ini agak nggak enak. Kalau bisa bawa masker. 
Bisa dilihat foto-fotonya yang sudah aku upload buat referensi kalau mau ke Ho Chi Minh city. Sorry banyak fotoku juga haha...
 
Jalan-jalan malam di Saigon juga sangat menyenangkan. Banyak anak muda yang nongkrong di taman-taman, di mall dll. Banyak bule-bule pada nongkrong di kaffe dan banyak juga yang bikin jalanan semrawut: pengendara sepeda motor. Oh ya, anak-anak di Vietnam ini aku lihat sangat stylist dan punya karakter, ceweknya juga manis-manis. Aku yakin nggak lama lagi Vietnam ini jadi negara yang bisa diperhitungkan secara ekonomi.

Foto-Foto di Ho Chi Minh City (Siang)