Friday, May 27, 2005

Biar nggak dituduh subversif


gua
Kenapa ya.... nama Abdul Rahman Ismail diganti dengan Ismail de brouglie ?? yang jelas nama Ismail De Brouglie bukan suatu singkatan maksa kayak NEKO, dan kayaknya juga Ismail de Brouglie tidak muncul tiba - tiba begitu saja.
Mari kita lakukan kajian sejarah.
15 tahun sejak pertama kali abdul rahman ismail datang di bumi, terbentuklah komunitas anak - anak unik yang mengaku NO BODY’S BOY yang telah berhasil melakukan pengambil alihan sekaligus menguasai perpustakaan umum sragen. Mulai saat itu ditandatangani suatu nota kesepakatan antar individu dan dipakailah nama udara yang bakal digunakan jika menggelar rapat rahasia di frekuensi radio amatir (karena waktu itu belum mengenal spread spektrum baik frekuensi hopping maupun direct sequence).Sejak saat itu nama Abdul Rahman Ismail dikenal dengan nama udara Nuanda, A Er, dan Ismail de brouglie. Untuk yang terakhir itu, nama de brouglie diilhami dari kisah legendaris louis de brouglie ketika mengajukan teori tentang gelombang : “ jika elektron dapat dipandang sebagai partikel atau gelombang maka gelombang pun pasti dapat dianggap sebagai partikel dan tentu saja ia nggak pernah membuktikan. Selain itu alasan yang mendasari dipakainya nama ismail de brouglie karena baik de brouglie yang asli maupun yang tidak sama - sama menghabiskan waktu di lingkungan yang sama. Jika louis de brouglie mempostulasikan teorinya sambil bekerja sebagai pengawas tower Eiffel maka ismail de brougli menghabiskan waktunya kuliah di kampus tower dayeuh kolot.
Sekarang coba bayangkan kalo pakai nama Abdul Rahman newlands atau dmitri Ismail mendeleyev atau juga albert ismail kan di dengar dari nadanya nggak pantes,
Apalagi misalkan pakai nama Ismail Trotsky bakal lebih dituduh subversif belum lagi kalau ada yang bilang Atheis, bisa - bisa benar - benar masuk dalam keterasingan sejati seperti kata karl marx.

Saturday, February 26, 2005

es dan salju

Summy was low just got to the show over and over again……
Sepenggal kalimatnya Fredie Mercury, ketika membawakan lagu Spread Your Wing. Lagu yang menceritakan tentang nasib seseorang yang nggak pernah beruntung dan selalu gagal. Ketika itu jaman - jamannya lagi semrawut dan kata yang tepat yang selalu ku pakai untuk menggambarkan perasaanku hanyalah satu, ruwet. Kebetulan Ari dan Tora beberapa minggu sebelum masa vacum of power, alias lemes, karena pikiran lagi semrawut itu, berhasil membawakan oleh – oleh pesananku dari Solo, bukan serabi bukan es dawet dan bukan pula ayam atau sejenisnya melainkan CD Mp3 Queen plus bonus CD Queen lagi tetapi berisi klip – klipnya. “ Wah keren cah, cah ”, kata – kata pertamaku setelah melihat kedua manusia itu (karena mungkin aku sendiri terlalu aneh untuk di sebut wong, manusia). Beberapa hari kemudian aku dan Frengki alias Andri merencanakan mbolos sekolah dalam rangka keprihatinan, yaitu memprihatinkan nasib anak – anak kelas III IPA 1 yang tidak punya kebebasan, tak pernah memikirkan sedikitpun tentang persoalan filosofis, misalnya eksistensialisme, liberalisme atau semacamnya, sampai – sampai aku berpikir bahwa kami adalah kumpulan manusia yang tak beruntung, yang tak menyadari kehadiran dan keberadaan kita di muka bumi dan tak punya kebebasan sama sekali. Pencarian tentang kebebasan kami sampailah pada tingkat menilai lingkungan yang sama sekali tak merasakan bebas, kebebasan menjadi diri sendiri yang berada di bawah bayang – bayang belenggu kolektivitas pemikiran, mind set yang jauh dari kemajuan berpikir dan yang ada adalah kami semua dibawa pada pola – pola trend, suatu gaya hidup yang sama sekali aku hindari dan hasilnya : konflik internal.
Dan acara pada siang itu dirumah frengki adalah menonton klipnya Queen. Selalu ada sesuatu yang membekas dihati rasanya, ketika mendengarkan Queen. Suara Fredie dan alunan melodi dari gitar Bryan May memang sangat kental, persis tipe musikku rock ada sedikit jazz dan kadang paduan suara dan orkestra, kadang – kadang pula aku berpikir bahwa semua teori musik mungkin ada pada lagu mereka. Sesuatu yang lain dari lagu mereka adalah kata – katanya nggak gombal tapi penuh makna, inspiratif pokoknya, terutama bagiku.