Monday, February 26, 2001

mana fotonya?

Nggak tahu kenapa tiba – tiba saja aku merasakan kedamaian rumah, sesuatu yang sangat jarang sekali kurasakan di Bandung ini terutama di kos – kosan seputaran kampus terisolir dari peradaban normal, peradaban dan lingkungan yang enak sejuk damai sepi tapi asri yaitu rumahku sendiri di Taman Asri Sragen. Mungkin karena liburan ini sangat sarat terisi dengan materi perjalanan keluar kota alias piknik tanpa sengaja, bukan hanya ketika sebulan ketika aku pulang kerumah saja aku bisa piknik dengan keluarga sampai keliling se DIY sampai ke Ungaran dan ke gunung – gunung di selatan Sragen, tetapi ketika balik ke Bandung pun yang niatnya magang KP di Telkom divisi Long Distance alias di markasnya komunikasi radio terrestrial dengan GMD nya (gelombang mikro digital) malah diajak sama pembimbing lapanganku keliling Jawa Barat dari Lembang, Cisarua, Puncak dan yang barusan kemarin itu ke Srewen, semua tempat punya tipe sama : tinggi beragin dan dingin plus sepi terisolir. Kayaknya asyik juga baru tentang pengukuran sekaligus bisa mempraktikkan maintenance dari sebuah perangkat gelombang mikro digital, kemarin malah aku sendirian melakukan pengukuran satu perangkat. Hehehe ternyata mudah aja kok.
Mumpung hati lagi ngerasain kedamaian, aku menikmati malam minggu di kamar alone didepan komputer dan dengerin lagu – lagu kelas satu SMA dari Bank lagu mp3 ku. Dulu di SMA aku paling senang dengan Boomerang, ya udah best ballads aja deh yang diputar, biar semakin ingat ketika SMA kelas 1 dengan semangat hidup yang paling mujarab alias berkobar – kobar dengan semboyan “Elixir of life dan Ismanium” dengan kimia. Memang jos gandos deh pokoknya sampai – sampai ujian kimia dapat nilai sembilan dan matematika pun sempat dapat nilai sempurna tanpa salah. Sekarang saatnya bangkit (sejak konflik hati itu rasanya terpuruk terus) dan menjadi manusia yang optimal dan professional mumpung semester tujuh, dan mudah - mudahan semangat yang ada di masa – masa menyenangkan itu bisa muncul lagi sekarang. Siap fighting dengan globalisasi deh pokoknya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tipe – tipe manusia memang aneh ada yang independent bloko suko dan cuekan ada juga yang masih tersisa semangat inlander jajahan yang selalu memperlihatkan penghormatan dan rasa minderan. Kira – kira itulah yang tergambar dari petugas jaga di stasiun radio terrestrial dipuncak gunung sana yang kemarin kebetulan kukunjungi untuk melakukan pengukuran frekuensi dan level daya pemancarnya. Ehm … ngomong – ngomong nggak enak juga sih ngomongin orang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ternyata Bandung yang terkenal dingin sampai menusuk tulang itu, bisa juga aku rasakan malam ini. Tak seperti biasanya aku merasa kedinginan seperti sekarang, mungkin gara – gara ngantar si Puput ke terminal Ci Caheum yang lumayan jauh itu.
Dan hasilnya kamarku sekarang jadi lumayan lebih manusiawi, tadi pagi Puput datang ke kosanku mau nitip semua isi kamarnya ke kamarku, ada TV, kasur yang empuk lemari dan sebagainya, jadinya kamarku sekarang terasa hidup deh. Mudah mudahan saja Puput ngak dapat kos sampai liburan semester ini berakhir, biar aku bisa nonton metro tiap hari.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas ke menara Telkom yang ada di Puncak (Ci Anjur) untuk menyuplai logistik dan membongkar dehydrator untuk wave guide GMD ternyata sangat mengesankan, bukan hanya menaranya saja yang unik yang dibangun tahun 1962 oleh Pak Karno yang lebih mirip dengan menara mercusuar diatas gunung (mungkin memang proyek mercusuar beneran ) tetapi juga pemandangannya yang luar biasa bikin kami betah berlama – lama disana walaupun pekerjaan bongkar – bongkarnya Cuma setengah jam. Dari ketinggian yang lumayan bikin aku sedikit gemetar itu tampak gunung yang saling bersebelahan dan lika – liku jalanan puncak Cianjur menuju Jakarta. Aku dan beberapa anak magang main – main di bar atau semacam kafe yang ada di menara itu sementara pembimbing kami, Pak Gangsar, asyik ngobrol dengan petugas jaga alias pak satpam di lantai atas.
Dari dinginnya udara pegunungan dan pepohonan yang menjulang diatas gunung kabut mulai menampakkan diri dan tak lama kemudian hampir pemandangan didepan kami di sekeliling menara hanya kabut putih yang lumayan tebal, lalu kami bergabung ngobrol diatas lagi. Sebenarnya rasanya serem juga sih ngerasain suasana kayak gini, mirip suasana di film – film horror dan sempat juga aku berencana bikin sekenario untuk acara Paranoidnya Trans TV( ngomong – ngomong siapa ya korbannya?).
Disana ada yang bikin aku tertawa dalam hati bersama teman – temanku. Sebenarnya setelah selesai membongkar dehydrator itu kami ikut ngobrol bareng Pak Gangsar. Dan wawan, temanku, tiba – tiba saja nyeletuk “pak apa di sini nggak pernah ada semacam penampakan?” langsung saja petugas jaga yang di tanya itu berkomentar dan berlagak kayak pak kiyai menerangkan masalah gaib, tentang ketidak percayaannya, tentang komentar acara setan – setanan di TV, dan bahkan tentang dalil – dalil Qudsy yang diketahuinya. Serunya lagi pak Gangsar ikut menyahut dan jadinya semacam diskusi panjang yang tidak jarang disertai perdebatan. Aku yang lima menit aja udah bosan lagsung turun ke kafe dan menikmati pemandangan puncak sambil duduk di kusen candela yang kebetulan lumayan lebar sambil teriak – teriak “hoeeee….. sekarang sempati bebas roaming !!!!!!!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Acara kencan briker
Mungkin salah satu motivasi terbesar ngebreak di radio 2 meteran bagi remaja – remaja dan mahasiswa kuper kayak kami(eh....salah “mereka”) adalah cari kenalan, syukur – syukur yang mau kenalan cewek cakep. Tetapi teori yang diutarakan Ting chei long (asline tono) tentang perbandingan jumlah cewek cakep dengan cewek sok cakep plus imut yang ada di jalur frekuensi adalah satu berbanding seribu, kayaknya bisa di tafsirkan bahwa seribu tahun kita ngebreak di frekuensi kemungkinan dapat kenalan cewek cakep yang sesungguhnya hanya satu dalam tahun terakhir, wah……. Kalo begini jangan harap deh.
Mumpung lagi ada HT di tempat KP anak – anak tiap pagi dan sore pada nimbrung sok keren di chanel 10, dan lucunya lagi sudah seminggu ini ngebreaknya sama cewek yang suaranya aduhai alias merdu menggemaskan yang ngakunya dari bandung timur. “Wah ini pasti anak unpad tuh” kata CasaNova lalu Adam punya inisiatif bikin kencan darat, Ehm… oalah cah – cah……..
+Abdul Rahman Ismail